Karena itu, PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai produsen motor terbesar di Indonesia memiliki kepedulian terhadap seluruh pengguna motor di Indonesia. Salah satunya dengan memberikan pendidikan terhadap pengguna motor.
Julius Asian, Direktur Marketing PT AHM mengatakan, pihak Honda sangat serius dalam memberikan pendidikan keselamatan berkendara. "Kami kerja sama dengan Diknas. Pelatihan dan pendidikan berlangsung di Sekolah Menengah Atas dan kejuruan. Tahap awal masih di wilayah SMA Jawa dan Ball," jelas Julius Asian.
la menambahkan, kalau kelanjutanya program ini akan dilakukan bertahap kepada siswa SMP, SD bahkan TK. "Pendidikan soal keselamatan ini harus dilakukan sejak usia dini," papar pria ramah ini. Sebelum ini juga, pihak Honda memang telah melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan aman berkendara di sekolah. Namun kerja sama baru sebatas pelatihan singkat.
Nah, untuk sekarang ini menurut Kristanto, Head Corporate Communication, PT AHM menambahkan, safety riding nantinya di sekolah dipelajari sebagai bagian dari ekstrakurikuler. "Sama dengan kegiatan Pramuka. Pembelajaran safety riding akan menjadi pilihan bagi siswa," ungkap Kristanto.
Untuk urusan pengajaran ini, pihak AHM juga bekerjasama dengan Kepolisian setempat. "Instruktur dari main-dealer dan kepolisian akan memberikan pelatihan itu," jelas A.S Tedjosiswojo, penanggung jawab safety riding PTAHM.
Anton, ketua Honda Mega Pro Club Chapter Depok mengatakan erat kaitannya antara pendidikan terhadap habit berkendara. "Semakin mengerti soal safety riding, maka akan punya pengaruh di jalan," kata karyawan sebuah perusahaan swasta di Jakarta ini.
Makanya sudah selayaknya di sekolah wajib diberikan pemahaman tentang pentingnya pengetahuan berkendara yang aman. Dengan pemahaman matang, angka pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas dapat ditekan. Anton juga bilang agar orang tua jadi contoh efektif terhadap anak-anak. Tentunya di soal patuh terhadap aturan lalu lintas.
Sumber: MotorPlus
0 komentar:
Posting Komentar